HIMPASy

New Normal, New Economic Policy, New Future 1. Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu) Sub Tema : “Kebijakan Ekonomi Pemerintah Dalam Penanggulangan Pandemik Covid-19” Ekonomi adalah ilmu sosial yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Ini mempelajari bagaimana individu, bisnis, pemerintah, dan Negara  membuat pilihan tentang bagaimana mengalokasikan sumber daya. Saat ini perekonomian dunia dihadapakan oleh tekanan yang sangat besar yang disebabkan oleh pandemic Covid 19 yang berdampak negatif pada kesehatan masyarakat, ekonomi, sosial dan sektor keuangan. Selain itu pandemic Covid 19 berdampak juga pada ketidakpastian arah ekonomi global. Dilihat berdasarkan kurva kasus Covid 19, bahwa total kasus dan kematian kumulatif yang disebabkan oleh Covid 19 terus meningkat sekitar 4000 kasus dalam satu hari. Hal tersebuat salah satunya disebabkan belum optimalnya penerapan penanggulangan dari covid 19 seperti 3M (Memakai masker, Mencuci tangan d...

 WELCOME TO FEBI DAY'S 2020!!!  Seperti biasa event besar tahunan HIMPASy, apalagi kalo bukan Festival Banking Day's✨  Di FEBI DAY's tahun ini HIMPASy bakal ngadain sejumlah lomba-lomba dengan hadiah yg sangat menarik guys😍 Salah satunya yaitu LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) SMA/SMK/MA dan Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1 SE-JAWA BARAT dengan tema "Peluang dan Tantangan Syariah di Indonesia" ➡Untuk formulir pendaftaran perlombaan bisa dilihat di: https://s.id/PendaftaranLKTI ➡Formulir Pendaftaran yang telah diisi beserta pas Foto 3x4 terbaru berseragam rapih sebanyak 2 lembar.  ➡Peserta membayar HTM sebesar Rp 35.000,-  ➡Kirim bukti pendaftaran dan pembayaran registrasi dalam bentuk scan ke email himpasycrb@gmail.com atau melalui Contact Person  yang sudah tertera.  Jangan lupa juga catat waktu dan tanggalnya ya guys ⬇⬇⬇ ➡23 okt - 13 nov : pendaftaran dan pengumpulan abstrak ➡13-18 Nov : penilaian karya ➡19 Nov : pengumuman finalis 10 besa...

 Wanita Oleh : ikhsan jamaludin  (Perbankan syariah A, Semester 1. IAIN Syekh Nurjati Cirebon)  Aku tak melihat wanita di tepi - tepian jalan  Di sudut - sudut perkampungan  Di tengah kemacetan metropolitan  Sampai himpitan rumah di pedesaan  Wanita bukanlah barang pingitan  Yang hidup sebatas dapur dan halaman  Wanita juga bukan barang murahan  Yang disesaki kamar penuh desahan Wanita bukan hiasan yang dipajang dirumah seperti lukisan  Wanita pun bukan hanyalah kemayu  Yang hanya bersolek dan bergincu  Lihat dari bilik sejarah  Lahir sosok wanita  Yang binar matanya tajam menatap dunia  Sebagai wanita parasnya indah  ia bersolek dan bergincu  Tapi tak hanya kemayu  Hati dan akal budinya luas tak berpintu  ia menggenggam dunia dengan sebelah tangannya  Sambil menjingjing kaum hawa yang saat itu terinjak - injak congkaknya kaum adam  Inilah wanita  Sebab  Wanita adalah ...

 Hujan Darah Oleh: Fiqih Prahara Al-Faris  (Perbankan Syariah D semester 1, IAIN Syekh Nurjati Cirebon)  Siang kali ini berbeda. Angin yang berhembus cukup sejuk. Membuat mata ini meredup. Sebelum raga ini tumbang saya menyempatkan diri untuk membersihkan diri. Setelah ritual tidur siang di cuaca semendukung ini mulai l, ada seseorang mengetuk² gerbang rumah. Karena di rumah hanya saya sendiri, dgn sangat terpaksa saya yg menerima tamu tersebut. Secara otomatis juga tidur siang saya batal. "Assalamualaikum!" Terdengar salam dari luar. Setelah keluar rumah saya melihat sosok jasad yang tidak asing diingatan ku. Setelah membuka pintu gerbang, ingatan ku sudah kembali. "Waalaikumussalam. Eh ang salman. Datang kapan ang?" jawab dariku. Dia merupakan sepupuku yg sudah menjadi perwira angkatan udara. "Ada bapaknya?" "Bapak baru saja keluar". Jawabku dgn singkat. Dikarenakan bpk saya sedang keluar alhasil ang salman ngobrol dgn ku. Membahas ini itu, mem...

 Derai Pilu Oleh: Nani Rahmawati  (Perbankan Syariah B, semester 5. IAIN Syekh Nurjati Cirebon)  Sakit...Perih...Lelah.. Seakan semua menjadi satu kesatuan Aku inginkan tangis Menangis sejadi-jadinya Maksudku, bukan menangis karna lemah Tapi menangis, untuk menenangkan jiwa-jiwa yang patah Hei, hati... Hebat sekali ya kamu Begitu kuatnya menahan sakit yang teramat Sudah dilukai, masih saja berdiri Sudah dihancurkan, tapi bangkit lagi Dengan mudahnya kamu menghapus perihnya luka dengan seribu maafmu Hei... Kamu terlalu egois, kamu bodoh Aku hanya tak habis pikir Entah kamu yang betul-betul menyayangi, Atau dia yang pura-pura bisu Seakan semuanya terjadi baik-baik saja Sampai kapan ini akan berakhir? Atau ini pengorbanan tak berujung? Untuk hatiku... Terima kasih, kamu sudah sangat kuat sampai saat ini Dan nantikan saja, Setelah hari ini... Akan ada pelangi indah mewarnai hari-harimu🌷